Makna filosofis Konsep Dapur bagi Masyarakat Bali

Makna filosofis Konsep Dapur bagi Masyarakat Bali

Makna filosofis Konsep Dapur bagi Masyarakat Bali

Paon, dengan bahasa Jawa disebutkan Pawon atau dapur, kerap disebutkan dengan Perantenan, suci dan panggilan yang lain, adalah bangunan tradisi bali yang terletak disamping selatan, dekat sama pintu rumah (angkul-angkul) dan jika rumah tradisi itu adalah sikut satak, letak dapur umumnya berhadap-hadapan dengan palinggih sedahan karang.

Di kehidupan beragama di Bali, dapur adalah stana dewa Brahma.Pelukisan Dewa Brahma dalam masyarakat Hindu Bali tidak berbeda jauh dengan pelukisannya di India. Dalam keyakinan di Bali Dewa Brahma dipercaya sebagai Dewanya Dapur, Penguasa dan perlindungan arah Selatan, bersenjatakan Gada, berwahana Angsa, mempunyai Sakti Dewi Saraswati, atribut serba merah. selain itu dapur kuat hubungannya dengan Dewa Agni khususnya "tungku dapur (cangkem paon)", yang mempunyai karakter "sarwa baksa", membakar apa saja yang ada di sekitarnya. selain itu dapur adalah pertanda dewa Rudra. Demikian keutamaan fngsi dapur dilihat dari segi stana dewatanya, hingga jika terjadi persoalan magic, biasa orang bali selalu "nunas panglukatan" di dapur
Admin
Admin Terimakasih sudah mengunjungi situs kami. Jika terdapat kesalahan penulisan pada artikel atau link rusak dan masalah lainnya, mohon laporkan kepada Admin Web kami (Pastikan memberitahukan link Artikel yang dimaksud). Atau bagi anda yang ingin memberikan kritik dan saran silahkan kirimkan pesan melalui kontak form di halaman Contact Us